Kegiatan menunda merupakan kegiatan yang sangat mudah bagi setiap orang. mungkin menunda menjadi makanan sehari-hari orang yang tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas di dunia yang indah ini.
Menunda jelas memiliki banyak efek yang buruk, lebih buruk dari ganguan impotensi, gangguan kehamilan dan janin, karena menunggu bisa masuk dalam segala aspek kehidupan, baik kehidupan saat ini maupun kehidupan di masa depan kelak. Efek-Efek yang buruk ini menjadi mimpi buruk bagi setiap insan yang tidak memiliki persiapan matang dalam menjalani setiap detik waktu.
Menunda Itu Menyakitkan |
1. Apa itu menunda?
Menunda merupakan sikap untuk tidak melakukan sesuatu dengan maksud untuk mencari tindakan lain yang tidak bermanfaat dan menyita waktu. Kebanyakan orang menunda pekerjaan yang seharusnya menjadi wajib kemudian berubah menjadi tidak wajib bahkan lebih buruk dari prioritas menjadi tidak penting.
2. Siapa saja yang bisa menunda?
3. Kapan menunda bisa muncul?
Setiap waktu adalah jawaban yang paling tepat. Karena selama ada waktu kita senantiasa memanfaatkan waktu tersebut sebagai sarana untuk menunda. Kebiasaan ini bahkan bisa berlangsung lama, apabila dalam kondisi yang PW kita sering kali enggan beranjak dari tempat kita dan ingin bersantai bagai di tepi pantai (yang banyak Hiu nya). Hitungan matematis menunjukan kita tidur dalam hidup kita paling tidak 20 Tahun. Coba bayangkan 20 tahun itu bisa buat kredit KPR dan sudah lunas tentunya. Jika asumsi harapan hidup 65 tahun. Kita hidup optimal 45 tahun. Belum lagi bagi manusia yang tidak punya harapan untuk hidup dengan berputus asa meratapi mantan yang sudah move on.
5. Kenapa bisa muncul?
Karena banyak hal. Saya melakukan penilitian terhadap satu responden yang meyatakan bahwa keadaan menunda terjadi karena beberapa hal, diantaranya : malas, tidak punya semangat hidup. Saya teringat Steve Jobs yang menyatakan "The only way to do great work is to love what you do". Inilah kunci yang dapat membuka pintu alam gaib, maksud saya pintu kesuksesan. Dengan menyukai apa yang dikerjakan maka segala pekerjaan akan terasa menyenangkan seperti kepoin Instagram mantan.
6. Bagaimana mengatasi sifat suka menunda?
Ini adalah pertanyaat yang paling ditunggu-tunggu, walaupun menunggu juga menyakitkan. Saya adalah pakar menunda. Menjadi pakar tentu harus tahu bagaimana merasakan menunda. Hal ini membuat saya berpikir lebih keras hingga rambut saya rontok satu helai dan jatuh di antara keyboard laptop saya (serius ini beneran). Hal yang mendasar yang harus diperbaiki adalah dengan mengatur jadwal harian. Jadwal harian ini terdiri dari daftar-daftar yang akan dicapai dengan tingkat prioritas yang menyertainya.
Kesimpulanya menunda itu menyakitkan. Ketika orang lain beranjak kita diam di tempat, ketika orang lain berlari, kita masih duduk termenung, ketika cinta bertasbih saya sudah nonton. Lawan yang paling berat bukan Mc Gregor tetapi diri kita sendiri. Mulailah dengan mengerjakan apa yang menjadi kewajiban dan prioritas. Paksakan diri untuk terus bergerak, pada akhirnya kita akan tahu bahwa tukan tahu pun tahu mengenai hal ini.
0 Komentar Menunda Itu Menyakitkan
Posting Komentar